Kemunculan Justin Bieber dalam
panggung musik skala internasional telah menyita perhatian pecinta musik di
dunia, khususnya para penggemarnya yang didominasi oleh remaja kaum hawa. Di
usia yang masih belia, Justin telah menyihir dunia lewat suara emasnya. Walau
kepopulerannya atas jasa besar situs video Youtube, itu semua tetap diawali
dengan sebuah kerja keras dari Justin sendiri.
Justin
dilahirkan dari keluarga yang tidak terlalu kaya. Pada awal-awal kelahirannya,
ibunya, Pattie, sudah harus menjadi orangtua tunggal untuk Justin karena
bercerai. Hal ini membuat kondisi finansial keluarga cukup mengkhawatirkan.
Bakat
hebat Justin dalam tarik suara sudah terlihat sejak kecil. Apalagi ini didukung
oleh kondisi keluarganya yang telah akrab dengan dunia musik. Ibunya adalah
seorang anggota penyanyi pada bagian pelayanan gereja. Ayah Justin juga
merupakan pemain gitar sekaligus seorang penyanyi. Neneknya merupakan pianis
andal.
Tak cuma
suaranya yang merdu. Di usia belia, Justin sudah akrab dengan berbagai
peralatan musik, seperi drum dan gitar. Pada usia empat tahun, Justin sudah
akrab dengan drum pribadinya yang merupakan hibah dari para jemaat gereja
karena kagum terhadap bakat seorang Justin.
Perjalanan
Justin bermusik diawali dengan narasi yang cukup menyentuh ketika dia prihatin
akan perjuangan ibunya yang bekerja keras demi terpenuhinya kebutuhan mereka
berdua. Dalam diri Justin, tak ada pikiran untuk bermanja-manja. Justin justru
bertekad untuk ikut memperingan beban ibunya tersebut.
Diikatkan
gitar pemberian ibunya yang terlalu besar untuk ukuran tubuh Justin pada
bahunya, penyanyi muda ini kemudian menuju jalanan kota Stratford dan mulai
mengamen. Rupanya selalu ada hasil yang dia dapatkan dari kebulatan tekadnya
itu. Orang-orang yang lalu lalang di jalanan kota tersebut begitu terkesima
dengan suara bocah tiga belas tahun ini.
Kesempatan
menuju pintu kesuksesan semakin terbuka lebar ketika ada kompetisi menyanyi di
Stratford. Berbekal kepercayaan diri, Justin berusaha berani mengikuti
kompetisi tersebut. Di kontes, ia benar-benar tampil lepas. Justin bergerak
lincah dan berhasil menggiring penonton untuk bernyanyi bersama.
Teramat
sayang, penampilan memukaunya tersebut harus diganjar dengan hanya menduduki
peringkat ketiga. Meskipun kecewa, dia sangat terlihat dewasa ketika
menyodorkan tangannya untuk bersalaman dan mengucap selamat kepada pemenang
pertama kompetisi itu.
Kekalahan
Justin itu segera akan berganti dengan ketenarannya yang tidak ia duga-duga
jalannya. Video-video bernyanyi selama kompetisi yang direkam oleh ibunya itu
kemudian diunggah ke Youtube. Unggahan video yang pada awalnya hanya sebatas
ditujukan untuk keluarga dan teman dekat Justin perlahan-lahan terus mendapat
kunjungan yang intens dan semakin meningkat.
Justin
begitu terkejut ketika angka kunjungannya melesat lebih dari 500 kunjungan.
Padahal, keluarganya tak sampai 100 orang dan angka tersebut terus bergerak
melesat semakin besar.
Ketenaran
terus perlahan tumbuh. Beberapa pengunjung bahkan meminta Justin untuk
menyanyikan lagu lainnya sesuai permintaan penggemarnya itu. Kondisi yang
menguntungkan ini tentu tak disia-siakan oleh Justin untuk terus mengunggah
video-video bermusiknya yang lain.
Suatu
hari, Scoot Braun, Direktur SB Projects, yang bergerak pada industri film,
televisi, dan musik di Amerika Serikat, tak sengaja menemukan video-video musik
milik Justin di Youtube. Ia langsung terkesima dan cepat-cepat menawarkan kerja
sama kepada Justin.
Braun
seperti halnya dengan penggemar Justin (beliebers) lainnya teramat terpesona
dengan anak belasan tahun ini. Tak menyia-nyiakannya, Braun kemudian
menghubungi Justin dan ibunya untuk meyakinkan keduanya bahwa dia siap membawa
Justin menjadi bintang terkenal.
Kini,
Justin ditangani oleh orang yang profesional yang siap untuk merekam suara emas
Justin. Ini kali pertama Justin melakukan rekaman seperti itu.
Lagu
pertama "One Time" dari album My World langsung menyentak dan
menggebrak dunia musik Amerika. Single tersebut mulai menjadi hit di kawasan
Amerika. Hebatnya, di negaranya sendiri, Kanada, Justin menempatkan dirinya
sebagai penerima anugerah platinum atas lagunya tersebut.
Berada di
puncak kariernya seperti sekarang ini tidak membuat Justin berubah dari watak
asalnya. Sikap rendah hati dan ungkapan rasa terima kasih selalu ia perlihatkan
kepada orang-orang yang selama ini menjadi aktor di balik kesuksesannya. Itulah
yang selalu ia lakukan di setiap acara musiknya atau kicauan di Twitter-nya.
Kerendahhatian dan tidak bersikap congkak inilah yang semakin memunculkan
karisma dari seorang Justin muda.
Nah,
sebelum Justin benar-benar menggebrak penggemarnya di Jakarta pada bulan April
nanti, rasanya buku ini telah cukup menjadi pegangan wajib untuk setidaknya
mengenal lebih mendalam dari sisi pribadi, perjuangan, sampai kesuksesan yang
telah Justin capai. Selamat membaca beliebers!
Kunjungi
Juga Link Partner Website Kami :
0 komentar:
Posting Komentar